Sabtu, 22 Desember 2012
Faktor Demografi dalam Hal Berkonsumsi
- SELERA
Selera dalam mempengaruhi keinginan konsumen yang memiliki banyak sekali variasi produk. Dalam hal ini contohnya adalah alat komunikasi atau HP. Saat ini banyak sekali berbagai macam smartphone dengan merek tertentu yang memiliki fitur-fitur canggih serta aplikasi yang memadai. Contoh smartphone yaitu antara lain BlackBerry, Iphone dan Android
- USIA
Dimana pada masa modern saat ini banyak sekali remaja atau usia belia yang memilih smartphone karena para remaja dewasa ini hampir banyak memiliki akun jejaring sosial untuk memberikan mereka informasi atau hanya keisengan selain menambah teman maka dari itu banyaknya penjualan smartphone di Indonesia.
Banyak remaja sekarang atau mahasiswa cenderung memilih smartphone BlackBerry dengan keunggulannya yaitu adanya BBM atau BlackBerry Messenger
Dan yang saya gunakan adalah smartphone merek BlackBerry tipe 9300 atau Gemini 3G. kenapa saya memilih ini? Karena dengan 3G maka akses internetnya lebih cepat disbanding BlackBerry saya terdahulu yang Gemini biasa. Selain itu fitur-fiturnya yang sangat banyak di dalam app world untuk kita mendownload berbagai macam aplikasi menarik dan dengan keypad QWERTY membantu dalam memudahkan pengetikan. Dan juga dengan OS6 serta 2 megapixel kamera yang menghasilkan gambar yang jernih, di samping itu memiliki 64 MB memori internal dan juga 8 GB untuk mencakup berbagai foto, video, music dan juga games yang tersedia
Mengapa saya tidak memilih contoh merek lain misalnya nokia?
Karena walaupun nokia memiliki fitur yang canggih dengan design menarik dan simple namun disbanding nokia BlackBerry lebih menarik apalagi lebih bisa bersosialisasi dengan teman-teman melalui BBM apabila samasama menggunakan smartphone tersebut. Apabila teman atau kerabat tidak memiliki BlackBerry untuk BBM-an tetapi kita juga bisa terhubung dengan smartphone android maupun iphone melalui aplikasi line maupun whatsapp terutama bagi pengguna android dan Iphone.
Catatan: saya hanya mengerjakan tugas dari dosen softskill yaitu mata kuliah perilaku konsumen untuk memenuhi nilai mata kuliah saya tanpa ada keinginan untuk menjatuhkan merek handphone tertentu.
Jumat, 16 November 2012
Minggu, 07 Oktober 2012
Mengapa Produsen Melakukan Segmentasi Pasar
DEFINISI SEGMENTASI PASAR
Menurut para ahli :
· Swastha & Handoko (1987) : segmentasi pasar adalah
suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang
dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
· Swastha & Handoko (1997) : segmentasi pasar sebagai
kegiatan membagi–bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar
yang bersifat homogen.
· Pride & Ferrel (1995) : segmentasi pasar adalah
suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
· Pride & Ferrel (1995) :
segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan
menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
· Kotler, Bowen dan Makens
(2002, p.254) : pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda
dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi,
sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan
dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial
tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya
tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan
biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari
kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan
membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang
memiliki seperangkat keinginan yang sama.
Mengapa
menggunakan segmentasi pasar?
Segmentasi pasar adalah cara yang efektif untuk meningkatkan efektivitas
pemasaran Anda, dibandingkan jika Anda melakukan pemasaran dengan cara yang
sama untuk seluruh target pasar Anda.
Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Dengan Lebih Baik
Anda dapat memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dengan segmentasi pasar. Meskipun Anda sedang menjual produk dasar yang sama untuk semua segmen, Anda dapat mengembangkan paket add-on produk dan layanan untuk setiap kelompok yang berbeda.
Anda juga dapat mempertimbangkan strategi untuk
segmen pasar Anda. Ketika Anda telah memutuskan bagaimana segmen pasar mana
yang Anda inginkan, maka Anda dapat merancang strategi pemasaran yang tepat
untuk setiap segmen.
Menentukan
Segmentasi Pasar
Segmentasi
pasar sebagai landasan untuk menentukan strategi marketing harus memiliki
kriteria sebagai berikut:
- Mudah Diakses
Dapatkah Anda mencapai segmen melalui biaya komunikasi yang
efektif dan praktis termasuk alur distribusi?
- Terukur
Dapatkah Anda memperkirakan ukuran segmen sehingga Anda
dapat mengalokasikan sesuai anggaran pemasaran?
- Substansial
Apakah segmentasinya besar dan cukup tahan lama untuk
membenarkan kegiatan pemasaran sendiri?
- Layak
Dapatkah
orang-orang dalam segmen membeli produk Anda dan mereka melihat keuntungan yang
jelas dan diinginkan dibandingkan dengan produk lainnya atau jasa?
Segmen yang mewakili proporsi kecil dari pasar secara
keseluruhan dikenal sebagai ceruk pasar (niche market). Niche pemasaran ini
umumnya paling efektif ketika harga produk sangat tinggi atau ketika pasar
sangat besar. Di niche market dengan pasar yang sangat besar ini, segmen yang
mewakili hanya 2% dari total pasar mungkin cukup besar untuk mempertahankan
bisnis.
Jadi agar segmentasi pasar
dapat efektif harus memenuhi ketiga kriteria sebagai berikut : pertama, dapat
dijangkau, di sini seorang manajer pemasaran harus melihat berbagai faktor yang
dapat menghambat di antaranya : transportasi, luas wilayah, perilaku
masyarakat, dsb. Agar segmentasi yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
baik. Kedua, dapat diukur, karena perilaku pasar pada kenyataannya lebih
bersifat heterogen. Maka perlu kita membuat batasan-batasan agar dapat mengukur
seberapa besar perbedaaan tiap-tiap pasar. Ketiga, memberikan keuntungan,
tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah memperoleh laba atau keuntungan. Maka
dari itu seorang manjer harus betul-betul merencanakan segmen pasar sehingga
dapat memperoleh laba atau keuntungan .
Dasar
Umum Segmentasi Pasar
Ada empat dasar umum untuk
segmentasi pasar Anda:
- Geografis: oleh negara, atau wilayah.
- Demografi: pada usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan sebagainya.
- Psikografis : dengan gaya hidup, nilai, kepentingan, dan sebagainya.
- Perilaku: Apa yang Anda menggunakan produk untuk, loyalitas merek, manfaat yang Anda cari dari produk, dan sebagainya.
Kesimpulan:
Bahwa di dalam segmentasi pasar kebanyakan adalah
remaja yang ditargetkan oleh produsen diakibatkan karena banyak para remaja
yang mengikuti gaya hidup idolanya/ artis dan trend yang sedang berkembang pada
saat ini. Banyak kecendrungan yang terjadi sehingga para produsen dengan mudah
memasarkan produksinya seperti menjual produk mereka yang berkaitan dengan
kepribadian konsumen. Strategi segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada
kepribadian telah dipergunakan untuk produk seperti pakaian, kosmetik, tas dan
sepatu.
Referensi :
Budiarto, teguh. 1993. Dasar Pemasaran. Jakarta:
Universitas Gunadarma Jurini, kristanti puji winah. 2003. Menetapkan Segmentasi
Pasar. Jakarta.
Selasa, 05 Juni 2012
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional di berbagai Bidang
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem
(tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek tertentu. Tiap – tiap aspek
relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek – aspek
dinamis sehingga interaksinya meniptakan kondisi umum yang sulit dipantau
karena sangat komplek
Konsepsi ketahan nasional akan menyangkut hubungan antar
aspek yang mendukung kehidupan yaitu:
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi yang berarti adalah kumpulan ide atau gagasan yang
melahirkan aturan – aturan dalam kehidupan. Didalam ideologi sendiri mengandung
konsep dasar dan tujuan suatu bangsa. Suatu ideologi bersumber dari suatu
aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksaan dari sistem falsafah itu
sendiri.
Ideologi
– ideologi didunia antara lain
-
Liberalisme (Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum tersebut yang disusun atas
dasar kontrak semua orang dalam masyarakat. Liberalisme bertitik tolak dari hak
asasi yang melekat pada setiap individu manusia yang ada dari lahir hingga
meninggal, dan yang tidak bisa diganggu oleh siapapun termasuk penguasa kecuali
ada persetujuan dari pihak yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai
– nilai dasar yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan
individu secara mutlak. Yang artinya adalah hak asasi seseorang sangat
dijunjung tinggi dan tidak ada campur tangan pemerintah untuk mengatur setiap
individu yang ada dalam negara tersebut.
-
Komunisme (Sosialis)
Dalam paham atau ideologi ini hak atas pribadi tidak diakui,
tapi yang diakui adalah kepentingan bersama, dimana seluruh potensi yang ada
dalam negara yang menganut paham ini dikuasai oleh negara untuk kepentingan
rakyat dan sosial
-
Paham Agama (Agamis)
Disini negara membina kehidupan keagamaan dan bersifat
religius atau spritual. Bersumber pada falsafah keagamaan dan kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia
-
Idiologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai – nilai dasar
budaya bangsa indonesia.
Ketahanan
ideologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa
indonesia yang berisis keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam ancaman yang ada.
Pengaruh Aspek Politik
Politik yang berasal dari kata policy yang mengandung arti
cara orang berkuasa atau memerintah. Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara
politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Ketahanan Nasional ini
yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri yaitu kehidupan
politik adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD
’45 yang mampu menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam
satu sistem yang unsurnya adalah struktur politik, proses politik, proses
politik, budaya politik dan komunikasi politik.
Ketahanan pada aspek politik
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang
dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Pengaruh Aspek Ekonomi
Sistem perekonomian yang
diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian
negaran yang bersangkutan. Pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya
ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya
fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan
global.
Sistem perekonomian sebagai
usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.
Dan secara sistem makro atau keseluruhan maka sistem ekonomi diindonesia
dinamakan sistim ekonomi kerakyatan.
Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Budaya identik dengan ciri khas suatu negara. Negara
Indonesia memiliki banyak ragam corak budaya. Wujud ketahanan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju. Dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang
serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai denga
kebudayaan nasional.
Pengaruh Aspek Pertahanan dan
Keamanan
Pertahanan dan keamanan
Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu
sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi
kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertahanan dan keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan
mengerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh
bidang kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan
oleh pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti
pelaksana. Ketahanan
pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari
dalam baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas,
integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan pertahanan
dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara.
DftDaftar Pustaka
1. Iskandar,
Dani. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara . http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com/2011/05/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-pada.html.
Diakses pada tanggal 1 Mei 2012
2.
Jabar Malik, Kurniawan. Berbagai
Pengaruh Aspek – Aspek ketahanan nasional. http://warnadangoresanpena.blogspot.com/2011/05/berbagai-pengaruh-aspek-aspek-ketahanan.html.
Diakses pada tanggal 1 Mei 2012.
3. http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2012/05/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-di.html
Rabu, 04 April 2012
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
1.
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.
Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah
harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
2.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum
yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat
banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam
bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku secara nasional.
3.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau
terluar dan pulau kosong.
Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional,
Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara.
Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap
pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga
mendinamiskan kehidupan social yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat
hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Sumber
:
Alfandi,
Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi
Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University. ISBN
979-420-516-8
Rabu, 21 Maret 2012
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Demokrasi adalah bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah
negara tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak
dianggap sebagai suatu kebenaran.
Salah satu pilar demokrasi
adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara
(eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga
negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini
diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut
adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan
melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR
untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di
bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil
yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya
(konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif,
selain sesuai hukum dan peraturan.
Demokrasi di Indonesia
Semenjak kemerdekaan 17 agustus
1945, UUD 1945 memberikan penggambaran bahwa Indonesia adalah negara
demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab
kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga
secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui
mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa
demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan
pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan
demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa
Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan
kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun
1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis
kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan PDI-P
sebagai pemenang Pemilu.
Pelaksanaan demokrasi di
Indonesia sekarang tentunya tidak sama lagi dengan Indonesia beberapa tahun
lalu, begitu juga sistem yang selama ini kita anut yakni sistem Demokrasi.
Namun seiring perkembangan, maka kita juga perlu memantau pelaksanaan demokrasi
di Indonesia tersebut. Hal ini didasari atas urgenitas sebuah demokrasi,
sebagai bentuk riil dari proses demokrasi yang berjalan selama ini adalah
keterlibatan dan peran serta rakyat Indonesia dalam melaksanakan Pemilihan Umum
baik yang dilaksakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Sebuah
awal bagi pelaksanaan sistem Demokrasi yang baik ialah melibatkan rakyat dalam
proses pelaksanaannya. Seperti contoh Pemilu tersebut, di awal - awal Indonesia
pasca-Kemerdekaan pun Indonesia masih mencari formulasi yang tepat untuk
menjalankan metode sukses pemerintahan yang efektif , yang diwujudkan pada
tahun 2004 dengan pemilihan umum langsung.
Menurut Internasional Commision of Jurits // Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat.
Menurut
Lincoln //
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people).
Menurut
C.F Strong //
Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat
politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas
itu.
Selain
memahami pengertian Demokrasi, perlu kiranya kita kembali menilik sejarah dari
demokrasi itu sendiri. Dimana awal dari Istilah demokrasi berasal dari Yunani
Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Kata ‘demokrasi’ berasal
dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti
pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
Demokrasi Di Indonesia Saat Ini
Demokrasi Di Indonesia Saat Ini
Demokrasi
Indonesia pasca kolonial, kita mendapati peran demokrasi yang makin luas. Di
zaman Soekarno, kita mengenal beberapa model demokrasi. Partai-partai
Nasionalis, Komunis bahkan Islamis hampir semua mengatakan bahwa demokrasi itu
adalah sesuatu yang ideal. Bahkan bagi mereka, demokrasi bukan hanya merupakan
sarana, tetapi demokrasi akan mencapai sesuatu yang ideal. Bebas dari
penjajahan dan mencapai kemerdekaan adalah tujuan saat itu, yaitu mencapai sebuah
demokrasi. Oleh karena itu, orang makin menyukai demokrasi.
Demokrasi
yang berjalan di Indonesia saat ini dapat dikatakan adalah Demokrasi Liberal.
Dalam sistem Pemilu mengindikasi sistem demokrasi liberal di Indonesia antara
lain sebagai berikut:
1. Pemilu multi partai yang diikuti oleh sangat banyak partai. Paling sedikit sejak reformasi, Pemilu diikuti oleh 24 partai (Pemilu 2004), paling banyak 48 Partai (Pemilu 1999). Pemilu bebas berdiri sesuka hati, asal memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan KPU. Kalau semua partai diijinkan ikut Pemilu, bisa muncul ratusan sampai ribuan partai.
1. Pemilu multi partai yang diikuti oleh sangat banyak partai. Paling sedikit sejak reformasi, Pemilu diikuti oleh 24 partai (Pemilu 2004), paling banyak 48 Partai (Pemilu 1999). Pemilu bebas berdiri sesuka hati, asal memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan KPU. Kalau semua partai diijinkan ikut Pemilu, bisa muncul ratusan sampai ribuan partai.
2.
Pemilu selain memilih anggota dewan (DPR/DPRD), juga memilih anggota DPD
(senat). Selain anggota DPD ini nyaris tidak ada guna dan kerjanya, hal itu
juga mencontoh sistem di Amerika yang mengenal kedudukan para anggota senat
(senator).
3.
Pemilihan Presiden secara langsung sejak 2004. Bukan hanya sosok presiden,
tetapi juga wakil presidennya. Untuk Pilpres ini, mekanisme nyaris serupa
dengan pemilu partai, hanya obyek yang dipilih berupa pasangan calon. Kadang,
kalau dalam sekali Pilpres tidak diperoleh pemenang mutlak, dilakukan pemilu
putaran kedua, untuk mendapatkan legitimasi suara yang kuat.
4.
Pemilihan pejabat-pejabat birokrasi secara langsung (Pilkada), yaitu pilkada
gubernur, walikota, dan bupati. Lagi-lagi polanya persis seperti pemilu Partai
atau pemilu Presiden. Hanya sosok yang dipilih dan level jabatannya berbeda.
Disana ada penjaringan calon, kampanye, proses pemilihan, dsb.
5.
Adanya badan khusus penyelenggara Pemilu, yaitu KPU sebagai panitia, dan
Panwaslu sebagai pengawas proses pemilu. Belum lagi tim pengamat independen
yang dibentuk secara swadaya. Disini dibutuhkan birokrasi tersendiri untuk
menyelenggarakan Pemilu, meskipun pada dasarnya birokrasi itu masih bergantung
kepada Pemerintah juga.
6.
Adanya lembaga surve, lembaga pooling, lembaga riset, dll. yang aktif melakukan
riset seputar perilaku pemilih atau calon pemilih dalam Pemilu. Termasuk adanya
media-media yang aktif melakukan pemantauan proses pemilu, pra pelaksanaan,
saat pelaksanaan, maupun paca pelaksanaan.
7. Demokrasi di Indonesia amat sangat membutuhkan modal (duit). Banyak sekali biaya yang dibutuhkan untuk memenangkan Pemilu. Konsekuensinya, pihak-pihak yang berkantong tebal, mereka lebih berpeluang memenangkan Pemilu, daripada orang-orang idealis, tetapi miskin harta.Akhirnya, hitam-putihnya politik tergantung kepada tebal-tipisnya kantong para politisi.
7. Demokrasi di Indonesia amat sangat membutuhkan modal (duit). Banyak sekali biaya yang dibutuhkan untuk memenangkan Pemilu. Konsekuensinya, pihak-pihak yang berkantong tebal, mereka lebih berpeluang memenangkan Pemilu, daripada orang-orang idealis, tetapi miskin harta.Akhirnya, hitam-putihnya politik tergantung kepada tebal-tipisnya kantong para politisi.
Oleh
karena itu, sinkronisasi antara demokrasi dengan pembangunan nasional haruslah
sejalan bukan malah sebaliknya demokrasi yang ditegakkan hanya merupakan untuk
pemenuhan kepentingan partai dan sekelompok tertentu saja. Jadi, demokrasi yang
kita terapkan sekarang haruslah mengacu pada sendi-sendi bangsa Indonesia yang
berdasarkan filsafah bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945.
sumber :
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi.
tanggal 21 April 2009 pukul. 19.20 WIB
Dahlan, Saronji, , S.Pd, M.Pd. Pendidikan Kewarganegaraan,Yogyakarta,2003
Alfian dan Oetojo Oesman, Demokrasi Indonesia, Jakarta,2002
Wijianti, S.Pd. dan Aminah Y., Siti, S.Pd “ Kewarganegaraan (Citizenship)”. Jakarta,2006
http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html. tanggal 21 April 2009 pukul 19.20 WIB
Dahlan, Saronji, , S.Pd, M.Pd. Pendidikan Kewarganegaraan,Yogyakarta,2003
Alfian dan Oetojo Oesman, Demokrasi Indonesia, Jakarta,2002
Wijianti, S.Pd. dan Aminah Y., Siti, S.Pd “ Kewarganegaraan (Citizenship)”. Jakarta,2006
http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html. tanggal 21 April 2009 pukul 19.20 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)